Pakan merupakan sumber energi bagi
semua merpati tinggi. Asupan pakan yang sesuai memperkuat daya tahan tubuh
seperti pada olahragawan. Secara alami anggota keluarga columbidae itu sangat
menyukai biji-bijian seperti jagung.
Jagung yang diberikan tidak
sembarang. Ia bukan jagung pipilan biasa, tetapi jagung madura. Sepintas jagung
ini mirip dengan jagung biasa tetapi ukurannya lebih kecil sesuai dengan ukuran
mulut merpati. Setidaknya merpati dewasa perlu pakan 37 gram per ekor, remaja
25 gram dan anakan 5-10 gram per ekor.
Pakan diberikan pada pagi dan sore
seusai berlatih. Jagung yang kotor lantarana diberaki harus diganti karena
menjadi sumber penyakit burung merpati .
Agar tetap fit, asupan vitamin dan
mineral terkadang perlu diberikan. Terutama setelah berlatih atau berlomba
ketika nafsu makan di merpati berkurang. Bila vitamin berupa tablet bisa
langsung dilolohkan ke paruh. Namun bila sediaannya serbuk, campurkan bersama
air minum.
Para penangkar juga sering
menggunakan bahan tradisional untuk menjaga vitalitas merpati balap. Contoh,
kunyit sebagai antibiotik, penghilang lelah dan menambah nafsu makan. Rimpang
kunyit biasanya dipotong kecil kemudian disangrai (sangan) dan dilolohkan.
Tetapi agar khasiatnya lebih bagus, campurkan dengan telur dan madu.
Sayang, perlakuan itu lebih banyak
dinikmati pejantan. Betina kelepekan jarang diperhatikan padahal ia juga butuh
pakan bagus untuk menjaga stamina. Bila betina tidak diberi perlakuan serupa,
kesehatnnya akan terganggu dan nafsu kawinnya menurun. Lama kelamaan kesehatan
betina drop.
Kebanyakan penangkar justru
menggonta-ganti betina. Hal ini tidak dianjurkan lantaran si jantan akan merasa
kehilangan pasangan sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar